Pengertian Media Pembelajaran
Jika dilihat dari asal katanya, media berasal dari
kata “medium” yang berarti perantara.
Hal ini sesuai dengan peran media dalam aktifivitas pembelajaran yaitu sesuatu
yang dapat digunakan untuk menjembatani proses penyampaian pesan dan
pengetahuan antara sumber pesan dengan penerima.
Banyak definisi yang diberikan orang tentang media. AECT (Association for
Educational Communication and Technology) mendefinisikan media sebagai
bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
Sementara itu, Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset,
video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar,
grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain,
media adalah komponen belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA). Media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca.
Dari definisi-definisi tersebut, baik secara harfiah maupun dalam artian yang
sebenarnya, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada diri siswa.
Penggunaan media secara kreatif akan
memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan mereka dalam melakukan
ketrampilan-ketrampilan tertentu sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Disamping itu media bukan hanya sekedar
sebagai alat bantu mengajar, tetapi lebih merupakan alat penyalur pesan kepada
siswa, dan dengan media peranan guru akan berubah, yang semula sebagai penyaji
pesan berubah menjadi pengelola kegiatan belajar.
Manfaat Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan,
saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada pada
kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku
dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya
adalah siswa atau guru.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau
penghalang proses komunikasi. Kita kenal adanya hambatan psikologis, seperti
minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan
fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Sementara itu menurut Mohammad
Jauhar, pemakaian media yang benar dapat mengurangi jumlah kata yang diperlukan
dalam proses instruksional untuk mengomunikasikan gagasan yang bersifat
konkret. Media tidak hanya memberikan pengalaman-pengalaman konkret tetapi juga
membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Di samping
itu, media dapat menarik perhatian serta membangkitkan minat dan meningkatkan
motivasi siswa.
Secara umum media pendidikan
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bntuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.
obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film atau model.
b.
obyek yang kecil, di bantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau film
gambar.
c.
gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat di bantu dengan timelapse
atau high-speed photography
d.
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa di tampilan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.
obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dan lain-lain
f.
konsep yang terluas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
g.
Pemanfaatan media dalam aktivitas pembelajaran akan membuat program
pembelajaran menjadi efisien. Penggunaan waktu dan sumber daya akan dapat lebih
di arahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran akan
mengubah peran guru dari instruktur menjadi fasilitator dalam aktivitas
pembelajaran.
h.
Pembelajaran dapat diberikan di mana saja dan kapan saja diinginkan atau
diperlukan terutama jika media pembelajaran tersebut di rancang untuk
penggunaan secara individu.
3.
Penggunaan media pendidikan scara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik. Sejumlah teori dan prinsip belajar menekankan bahwa
aktivitas pembelajaran perlu melibatkan siswa di dalamnya. Prinsip belajar
menyatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan siswa dalam sebuah aktivitas
pembelajaran, maka akan semakin mudah siswa tersebut mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Sebuah program perlu didesain
agar bersifat interaktif. Penggunaan media pembelajaran akan membantu dalam
menciptakan situasi pembelajaran yang bersifat interaktif.Dalam
hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.
menimbulkan kegairahan belajar
b.
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak dengan lingkungan
kenyataan
c.
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya
4.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya
itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang
lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media
pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
memberikan perangsang yang sama
b.
mempersamakan pengalaman
c.
menimbulkan presepsi yang sama
Manfaat-manfaat media diatas sesuai dengan
pengkalsifikasian pengalaman yang diadakan Edgar Dale menurut tingkat dari
yang konkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama
kerucut pengalaman (cone of experience), pada saat itu dianut
secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman
belajar tertentu.
Penglasifikasian
Media
Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media
atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi
pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Dengan
masuknya berbagai pengaruh ke dalam khazanah pendidikan seperti ilmu
cetak-mencetak, tingkah laku, komunikasi dan laju perkembangan teknologi
elektronik, media dalam perkembangan tampil dalam berbagai jenis format (modul
cetak, film, televise, film bingkai, film rangkai, program radio, computer,
dst) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuan sendirinya. Dari usaha-usaha
penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri
atau karakteristiknya. Beberapa contoh usaha ke arah taksonomi tersebut antara
lain adalah uraian berikut.
Taksonomi menurut Rudy Bretz. Rudy Bretz mengidentifikasi ciri utama
dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. Visual
dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis dan symbol. Kemudian Rudy Bretz juga
membedakan antara media siar dan media rekam, sehingga terdapat 8 klasifikasi
media: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio
semi-gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi-gerak,
7) media audio, 8) media cetak.
Taksonomi menurut Briggs. Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik
menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media sendiri.
Yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas
pembelajaran, bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam media
yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: pbjek, model, suara
langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis,
media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.
Taksonomi menurut Gagne. Gagne menyebutkan 7 macam
pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan,
media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.
Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi
menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi
eksternal, emnuntun cara berpikir, memasukkan alih-ilmu, menilai prestasi dan
pemberi umpan balik.
Terdapat banyak sekali
macam-macam pengelompokan media pembelajaran oleh para ahli. Diantaranya adalah
pengelompokan media sesui dengan tujuan pemakaian, karakteristik media, menurut
daya liputannya, ciri-ciri fisik media, dsb. Namun dari banyaknya pengelompokan
media pembelajaran tersebut dapat disimpulkan, media pembelajaran dapat dibagi
menjadi , yaitu Media Visual, Media Audio, Media Audio Visual, Media rasa, Multimedia.
1.
Media
Visual
a.
Media
visual diam proyeksi
Media visual proyeksi memiliki
persamaan dengan media grafis dalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan
visual. Beberapa jenis media proyeksi antara lain: film bingkai, film rangkai,
film bisu, slide, slide bisu, proyektor
transparansi, proyektor tak tembus pandang dan mikrofis. Pesan-pesan tersebut
harus diproyeksikan dengan menggunakan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran.
a)
Proyeksi opaque
(tak tembus pandang)
Proyektor tak tembus
pandang adalah alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi
bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda tersebut adalah
benda datar, tiga dimensi seperti mata uang, model, serta warna dan anyaman
dapat diproyeksikan.
Kelebihan proyektor tak
tembus pandang adalah:
1.
Dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di kurikulum
2.
Dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan, sehingga bahan yang
semula hanya untuk individual jadi untuk seluruh kelas.
Kekurangan media ini adalah tidak seperti OHP
harus digunakan di ruangan yang gelap.
b)
Proyeksi overhead
Media transparansi atau overhead
transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu
OHP (Overhead Projector). Media transparansi adalah media visual
proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau
plastik berukuran 8 1/2 inci x 11 inci.
Kelebihan Media
transparansi adalah:
1.
Gambar yang di proyeksikan lebih jelas dibanding gambar di papan. Ruangan
tak perlu digelapkan, sehingga siswa dapat melihatnya sambil mencatat.
2.
Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa
3.
Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkannya di atas
OHP, walaupun hasilnya berupa bayang-bayang.
4.
Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat-minat siswa
5.
Tak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena mudah
dioperasikan
6.
Lebih sehat dari papan tulis
7.
Praktis dapat digunakan untuk semua jenis ukuran kelas ruangan
8.
Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,
terutama untuk proses yang kompleks dan bertahap
9.
Menghemat tanaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang
10.
Sepenuhnya dibawah kontrol guru
11.
Dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian guru, dan apabila
menggunakan bingkai, catatan-catatan tambahan untuk mengingatkan si guru dapat
dibuat di atasnya
12.
Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada proyeksinya
dengan menambahkan alat penyajian tertentu
Kekurangan dari Media transparansi adalah:
1.
Transparansi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya (OHP)
sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari di tempat-tempat tertentu.
2.
Transparansi memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik, lebih-lebih
kalau menggunakan teknik penyajian yang kompleks
3.
Karena lepas, transparansi menuntut cara kerja yang sistematis dalam
penyajiannya. Bila tidak penyajian bisa kacau.
4.
Jika teknik pemanfaatan serta potensinya kurang dikuasai ada kecenderungan
OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif.
c)
Slides(film bingkai)
Slide adalah suatu film transparansi yang
berukuran 35 mm dengan bingkai 2x2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton
atau plastic. Slide diproyeksikan melalui sliede projector. Jumlah
slide yang akan ditayangkan untuk suatu program tergantung kepada tujuan yang
ingin dicapai. Dengan demikian, lama penayangan atau panjangnya program
bervariasi.
Kelebihan dari film bingkai
adalah:
1.
Materi pelajaran yang sama disebarkan keseluruh siswa secara serentak
2.
Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu, sehingga
dapat menghasilkan keseragaman pengamat
3.
Fungsi berpikir penonton di rangsang dan di kembangkan secara bebas
4.
Guru bebas memutarnya. Dan kecepatan frekuensi dapat di atur.
5.
Film bingkai baik untuk menyajikan berbagai bidang studi tertentu, dapat
digunakan baik secara kelompok maupun individual, tidak pandang usia.
6.
Penyimpanan film bingkai sangat praktis
7.
Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan indera
8.
Program film bingkai bersuara dapat menjadi media yang sangat efektif bila
dibandingkan dengan media cetak yang berisi gambar yang sama
9.
Program film bingkai bersuara mudah direvisi, baik visual maupun audionya
10.
Film bingkai adalah media yang relatif sederhana/mudah, baik cara
membuatnya maupun cara penggunaannya, dibandingkan media TV atau Film
11.
Program dapat dibuat dalam waktu singkat.
Kelemahan Film bingkai adalah:
1.
Seri program film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas merupakan
kelebihan sekaligus merupakan titik kelemahan. Karena gambar-gambar tersebut
dengan mudah dapat hilang atau tertukar
2.
Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam
3.
Harganya lebih mahal.
d)
Filmstrips(film rangkai)
Berbeda dengan film
bingkai (slides), gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu
kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar
satu rol film rangkai antara 50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang lebih
kurang 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada isi film itu. Film rangkai
memiliki dua ukuran gambar yaitu gambar tunggal (single frame) dengan
ukuran gambar ¾ inci x 1 inci dan gambar ganda (double frame) dengan
ukuran 11/2 inci x 1 inci. Sebagaimana film bingkai, film rangkai juga bisa
tanpa suara (silent) bisa pula dengan suara (sound).
Kelebihan film rangkai
adalah:
1.
Kecepatan film dapat diatur dan ditambah narasi
2.
Semua kelebihan non projected still picture dimiliki oleh film
rangkai
3.
Film rangkai dapat mempersatukan foto, bagan, dokumen, gambar, tabel,
simbol, kartun dsb.
4.
Cocok untuk mengajarkan keterampilan
5.
Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan
6.
Penyimpanannya mudah, cukup digulung dan dimasukkan ke dalam tempat khusus
7.
Reproduksinya dalam jumlah besar relatif lebih mudah pergambarnya
dibandingkan film bingkai
8.
Dapat untuk belajar kelompok maupun individual
Kelemahannya adalah sulit diedit atau direvisi
karena sudah merupakan suatu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan
memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film
rangkai.
Mikrofis adalah lembaran
film transparan terdiri dari lambang-lambang visual (grafis maupun verbal) yang
diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang.
Ukurannya ada beberapa macam, bisa 3x5 inci, 6x8 inci atau 4x6 inci. Secara
umum, mikrofis termasuk kelompok media berbentuk kecil (microform).
Secara fisik gulungan microform tersebut dapat diadakan atas dua jenis, yaitu
menggunakan film 16mm atau 35mm, dalam bentuk kaset atau terbuka, dan yang
berbentuk lembaran yaitu yang kita kenal sebagai mikrofis.
Kelebihan dari mikrofis
adalah:
1.
Dapat menghemat ruangan. Halaman cetak yang besar dapat diringkas dalam
bentuk film yang baik dengan perbandingan 1;12 yang selanjutnya bisa
dikembalikan lagi ke bentuk semula dengan memproyeksikan ke layar.
2.
Mudah dikopi cetak dan diduplikasi dengan biaya yang relatif murah
3.
Bisa diproyeksikan ke layar lebar
4.
Karena bentuk lembaran mudah untuk diidentifikasi
Kelemahannya adalah:
1.
Pembuatan masternya mahal
2.
Mudah hilang
3.
Bila telah banyak sulit memfilenya sehingga mudah salah filing
b.
Media
visual non-proyeksi
Media visual non-proyeksi
kebalikan dari media visual proyeksi. Media ini tidak memerlukan proyektor
dalam menyampaikan pesan. Contoh media visual non proyeksi adalah papan tulis,
poster, papan temple, kartun, papan flannel, komik, bagan, diagram, gambar,
grafik, dsb.
Macam-macam media visual non-proyeksi dikelompokkan ke dalam 2 bagian, media visual
dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
a)
Media
visual dua dimensi
Media visual dua
dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran
panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua
dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, media cetak yang penampilan
isinya tergolong dua dimensi.
1)
Media grafis
Media grafis adalah media yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan simbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, menjelaskan sajian ide dan mengilustrasikan
fakta-fakta, sehingga menarik dan mudah diingat orang.
Sebagaimana halnya
media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi visual.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang
relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa
diantaranya akan kita bicarakan dalam bahasan berikut:
a.
Gambar/foto
Di antara media
pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan
bahasa yang umum, yang dapat dimengerti
dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa
sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
Beberapa kelebihan
media gambar foto yang lain dijelaskan di bawah ini:
1.
Sifatnya
konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan
dengan media verbal semata.
2.
Gambar
dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat
dibawa ke kelas dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa
tersebut. Maka, gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
3.
Media
gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Objek yang tak
mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam
bentuk gambar atau foto.
4.
Foto dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa
saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
5.
Foto
harganya murah dan gampang didapat serta bisa digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto
mempunyai beberapa kelemahan:
1.
Gambar/foto
hanya menekankan presepsi indera mata
2.
Gambar/foto
benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3.
Ukurannya
sangat terbatas untuk kelompok besar
b.
Sketsa
Sketsa adalah
gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok
tanpa detil. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap
guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa.
Selain dapat menarik perhatian murid, sketsa juga digunakan untuk menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c.
Diagaram
Sebagai suatu
gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan symbol-simbol, diagram atau
skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ.
Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang
kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
d.
Bagan/Chart
Sebagai halnya
media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang
pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
e.
Grafik (Graphs)
Sebagai suatu
media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali symbol-simbol verbal
digunakan pula di situ.
f.
Stick figures (gambar hasil tangan)
Stick figures adalah
gambaran tangan yang dibuat sendiri oleh guru sewaktu ia memberikan materi
pelajaran, atau yang telah disiapkan sebelumnya. Gambar disini bukanlah gambar
yang indah yang perlu dibuat oleh ahli gambar, namun gambar yang minimal bisa
memberikan ilustrasi materi pelajaran yang sedang diberikan. Dengan demikian
gambar tersebut dapat dibuat oleh guru, meskipun ia tak pandai menggambar.
g.
Strip story (kepingan kertas)
Strip story adalah
kepingan-kepingan kertas yang bisa menampilkan pesan yang mudah dibaca dan dipahami
oleh para pelajar.
h.
Flash card
Flash card adalah
kartu pengingat atau kartu yang diperlihatkan sekilas kepada siswa. Ukurannya disesuaikan
dengan keperluan kelas. Kartu-kartu tersebut ditulisi atau diberi tanda untuk
memberikan petunjuk atau rangsangan bagi siswa berpikir atau melakukan sesuatu.
i.
Gambar seri
Media ini sesuai
untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis )mengarang) dan ketrampilan ekspresi
lisan (berbicara).
j.
Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretative
yang menggunakan symbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan
ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian
tertentu.
Kartun bisanya
hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam
gambar sederhana. Kartun tanpa digambar detil dengan menggunakan symbol-simbol
serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau makna
kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya
akan tahan lama diingatan.
k.
Poster
Poster tidak saja
penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku rang yang melihatnya.
l.
Peta atau
Globe
Pada dasarnya peta
dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Peta dan globe sangat
penting untuk mengkonkretkan pesan-pesan yang abstrak.
Kelebihan peta atau globe ini adalah:
1.
Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan
dan lain-lain
2.
Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis
3.
Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang
sebenarnya.
2)
Media
bentuk papan
Media bentuk papan
yang dapat diringkas disini terdiri dari papan tulis,papan temple, papan
flannel, dan papan magnet.
a.
Papan
tulis
Fungsi papan tulis
adalah untuk menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan atau
gambar.
b.
Papan
tempel
Papan tempel adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai
tempat untuk menempelkan pesan dan suatu tempat untuk menyelenggarakan suatu
display yang merupakan bagian aktivitas penting penting suatu sekolah.
c.
Papan
Flanel
Papan flannel
adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flannel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot
dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas
permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flannel ini dipakai pula
untuk menempelkan huruf-huruf dan angka-angka. Karena penyajianya seketika,
selain menarik perhatian siswa, penggunaan papan flannel dapat membuat sajian
lebih efisien.
d.
Papan magnet
Papan magnet lebih
dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah papan yang
dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya
dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
e.
Papan kantong
Papan kantong
adalah papan kayu yang dibuat dari tripleks (kayu lapis) atau karton tebal.
Pada papan tersebut ditempelkan beberapa kantong kecil yang terbuat dari kertas
karton atau manila yang ukurannya sesuai dengan kebutuhannya. Kantong-kantong ini
berfungsi untuk menyimpan potongan kertas karton kecil yang bertuliskan
kata-kata. Kata-kata tersebut dapat dipindahkan sesuai kebutuhan.
f.
Papan Tali
Media ini berfungsi
untuk melatih menyusun pola-pola kalimat tertentu.
g.
Papan selip
Media ini sangat
cocok/sesuai untuk menerangkan struktur kamlimat (qowaid).
3)
Media cetak
Secara historis, istilah media cetak setelah ditemukannya alat pencetak
oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan
berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif
pengggunaannya. Jenis-jenis media cetak yang akan dibahasa adalah buku
pelajaran, surat kabar atau majalah, ensiklopedi, buku suplmen, dan pengajaran
berprogram.
a.
Buku pelajaran
Buku pelajaran
sering disebut buku teks yang merupakan suatu penyajian dalam bentuk bahan
cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau
bidang studi tertentu.
b.
Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan
majalah adalah media komunikasi massa dalam bentuk cetak yang tidak perlu
diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.
c.
Ensiklopedi
Ensiklopedi atau
kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan
menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa sebagai sumber bacaan
penunjang.
d.
Buku suplemen
Buku suplemen dapat
berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan
pelajaran maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak
untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen
adalah karya fiksi dan non-fiksi.
e.
Pengajaran berprogram
Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran
dengan media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai
dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan
kemampuannya juga.
f.
Komik
Komik adalah suatu
bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan
ceritera-ceritera yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
sangat digemari baik oleh anak-anak maupun dewasa.
g.
Modul
Modul yaitu suatu paket program yang tersusun dalam bentuk satuan
tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu
paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa,
kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
b)
Media
visual tiga dimensi
Media visual tiga
dimensi adalah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual
tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik
hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud tiruan yang mewakili aslinya. Media
pembelajaran tiga dimensi meliputi widya wisata, specimen, bnda tiruan, peta
timbul, boneka.
a.
Widya wisata
Widya wisata adalah
kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar
kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
b.
Specimen (benda contoh)
Specimen (benda
contoh) adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai
contoh. Namun ada juga benda asli tidak alami atau benda asli buatan yaitu
jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia. Contoh-contoh
specimen benda yang masih hidup adalah akuarium, terrarium,kebun binatang,
kebun percobaan, dan insektarium. Contoh-contoh specimen benda yang sudah mati
adalah herbarium, teksidermi, awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik.
Contoh-contoh specimen benda yang tak hidup adalah berbagai benda yang berasal
dari batuan dan mineral.
c.
Media tiruan (model)
Media tiruan sering
disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan
tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau
mellaui benda sebenarnya. Ditinjau dari cara membuat, bentuk dan tujuan
penggunaan model dapat dibedakan atas model perbandingan (misalnya globe),
model yang disederhanakan, model irisan, model susunan, model terbuka, model
utuh dan topeng.
d.
Manipulatif
Manipulatif (manipulatif
material) adalah suatu alat yang digunakan oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran dan
berkomunikasi dengan siswa, sehingga mudah memberi pengertian kepada siswa
tentang konsep materi yang diajarkan dengan menggunakan benda-benda yang
didesain seperti benda nyata yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari,
seperti buah-buahan, binatang, alat transportasi berupa mainan dan manik-manik
yang dengan mudah diutak-atik diubah-ubah.
e.
Peta timbul
Peta timbul yang
secara fisik merupakan model lapangan, adalah peta yang dapat menunjukkan
tinggi rendahnya permukaan bumi. Peta timbul memiliki ukuran panjang, lebar dan
dalam.
f.
Boneka
Boneka yang
merupakan salah satu model perbandingan adalah benda tiruan dari bentuk manusia
dan atau binatang. Macam-macam boneka dibedakan atas boneka jari, boneka
tangan, boneka tongkat (wayang-wayangan), boneka tali, boneka bayang bayang.
2.
Media
Audio
Berbeda dengan
media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata/ bahasa lisan) maupun non-verbal. Ada beberapa jenis media dapat kita
kelompokan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic,
dan laboratorium bahasa. Berikut
penjelasannya:
1)
Radio
Jenis media audio diantaranya adalah
radio. Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar)
secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat
(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui
gelombang magnetic.
Kelebihan radio adalah:
1.
Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV
2.
Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)
3.
Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi
problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita.
4.
Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
5.
Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada
bunyi dan artinya (terutama ini amat berguna bagi program sastra/puisi)
6.
Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil mendengarkan, siswa
boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi ataupun menari.
7.
Siaran lewat suara terbukti amat tepat atau cocok untuk mengajarkan musik
dan bahasa
8.
Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila di
bandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru.
9.
Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh
guru. Dia dapat menyajikan pengalaman-pengalaman di luar kelas
10.
Radio dapat mengurangi batasan ruang dan waktu, jangkauannya luas.
Sedangkan Kekurangan dari media radio adalah:
1.
Sifat komunikasinya hanya satu arah
2.
Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
3.
Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
2)
Alat
perekam pita magnetic
Alat perekam pita
magnetik atau lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu
media pendidikan yang tak dapat di abaikan untuk menyampaikan informasi, karena
mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik
yaitu sistem full track recordingdan double track recording.
Kelebihan dari alat
perekam pita magnetik adalah:
1.
Alat perekam pita magnetik mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali,
untuk merekam, menampilkan rekaman dan menghapusnya.
2.
Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang kali tanpa mempengaruhi volume
3.
Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi
4.
Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada
5.
Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/hal-hal di luar sekolah
6.
Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan (diskusi, dramatisasi,
dll)
7.
Program kaset memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa (laboratorium
bahasa)
Kekurangan alat perekam pita magnetik adalah:
1.
Daya jangkauan terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan
pendengar yang massal tempat-tempat yang berbeda, program kaset hanya terbatas
di tempat program disajikan saja
2.
Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih
mahal.
3)
Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih
siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi
pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
3.
Media
Audio-visual
Media audio-visual adalah seperangkat alat yang
dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan
suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk
dalam kategori media audio-visual adalah televisi, video-CD, sound slide, dan
film.
a.
Televisi
Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu kata tele (bahasa
Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin) yang berarti
penglihatan. Television (bahasa
Inggris), bermakna melihat jauh. Kata melihat jauh mengandung makna bahwa
gambar yang diproduksi pada suatu tempat (stasiun televisi) yang dapat dilihat
di tempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut televisi monitor
atau televisi set.
b.
Video-CD
Gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara dapat ditayangkan melalui
medium video dan video compact disk (VCD). Sama seperti medium audio,
program video yang disiarkan (broadcasted) sering digunakan oleh lembaga
pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran.
c.
Media sound slide (slide bersuara)
Slide merupakan
media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah
gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai
yang diproyeksikan. Penggunaannya dapat dikombinasikan dengan audio kaset, dan
dapat digunakan secara tunggal tanpa narasi.
d.
Film
Film merupakan
kumpulan gambar-gambar dalam frame. Dalam media ini, setiap frame diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanis, sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup.
4.
Media
Rasa
Media rasa ini merupakan media yang
tidak memiliki banyak macam dalam pembelajaran. Media rasa ini meliputi rasa,
raba, bau, dan keseimbangan.
5.
Multimedia
Media ini merupakan kombinasi dari
berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video,
grafis dan lain sebagainya.Format sajian multimedia
menurut Daryanto dapat dikategorikan
kedalam liam kelompok sebagai berikut:
a.
Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran
yang dalam pembelajaran yang dalam penyampaian materi dilakukan secara
tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau
instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar,
baik diam atau bergerak dan grafik.
b.
Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai
kemahiran di dalam suatu ktrampilan atau memperkuat penguasaan terhadap suatu
konsep. Program ini juga menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang
biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau
pertanyaan yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi
berbeda.
c.
Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi didunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat
terbang, dimana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat
terbang. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia
nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko.
d.
Percobaan atau eksperimen
Format ini mirip dengan fomat simulasi, namun lebih ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan di laboratorium IPA.
Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa
melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan
eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan akhirnya
pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan
eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
e.
Permainan
Permainan (games) adalah setiap kontes antara pemain yang
berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat
komponen utama yaitu; adanya pemain, adanya lingkungan dimana para pemain
berinteraksi, adanya aturan-aturan main, adanya tujuan-tujuan tertentu yang
ingin dicapai.
Contoh permainan dalam pembelajaran bahasa; bisik rantai, Simon says, Sambung
suku, Kategori bingo, Silang datar, TTS, Scrabble, Sramble, Spelling Bee,
Piramida kata, Berburu kata dan Ambil-ambilan.
Sekarang ini, multimedia di arahkan kepada
komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat, dan sangat membantu dalam
dunia pendidikan. Media internet yang merajalela, sejatinya telah memberikan
pengaruh yang positif dalam pembelajaran diantaranya program e-learning,
e-education, dan lain-lain.
Internet merupakan sebuah jaringan global yang
merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer seluruh dunia. Internet
mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan informasi-informasi di dunia cyber,
lembaga-lembaga milik pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan
komunikasi protokol yang terdapat pada komputer. Berikut ini hal-hal yang dapat
difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:
1)
Discovery (penemuan), ini
meliputi browsing dan informasi pencarian-pencarian tertentu,
2)
Communication (komunikasi),
internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah mulai dari
pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang
bersifat kompleks antar atau inter organisasi. Juga termasuk di antaranya
transfer informasi (antarkomputer) dan proses informasi. Adapun contoh-contoh
media komunikasi yang utama seperti e-mail, chat groupdan news group.
3)
Collaboration (kolaborasi),
seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antar media
elektronik, baik antar individu maupun antar kelompok, maka bebrapa fasilitas
canggih dan modern pun digunakan mulai dari screen sharing sampai teleconferencing.